Ternyata di luar dugaan perjalanan ini membawa oleh-oleh secercah harapan akan sistem transportasi yang lebih baik di negeri ini. Berikut tulisan yang pertama dari dua tulisan.
Senin (24/11/08) kami berdua meninggalkan Jakarta dengan tujuan Solo. Pagi itu dingin sekali karena hujan, ditambah ruang tunggu bandara yang AC-nya menusuk tulang. Kaysan yang awalnya dari rumah bercelana pendek, langsung minta ganti kostum. Kami naik pesawat Mandala Jakarta - Yogya Pk. 6:30 WIB.
Pesawat pun mendarat di Bandara Adi Sucipto-Jogya, setelah penerbangan sekitar satu jam. Selanjutnya kami harus menemukan Stasiun Maguwo, tempat berhentinya KA Prambanan Express (Pramex) yang akan membawa kami ke Solo. Stasiun yang resmi beroperasi tanggal 26 Agustus 2008 ini harusnya dapat dijangkau jalan kaki dari Bandara Adi Sucipto kalau menurut hasil browsing kami.
Tengok kiri-kanan kok nggak ada petunjuk ke Stasiun Maguwo. Setelah bertanya di Information, baru deh ketemu. Ternyata stasiunnya bener-bener langsung di seberang Bandara. Lihat gambar di samping, Kaysan lagi duduk di stasiun dan tampak tepat di belakangnya adalah bangunan Bandara. Jadi keluar anjungan kedatangan, tinggal jalan sedikit lalu langsung belok ke kiri. Wuih...ini artinya Bandara Adi Sucipto jadi Bandara pertama yang terkoneksi langsung dengan kereta api. Bravo Yogya! Bandara ini juga terintegrasi dengan halte bis Transjogya. Tiga moda transportasi bersatu. Keren kan...!
Saat kami sampai stasiun, loket KA Pramex masih tutup, KA baru akan datang sekitar pukul 09:00 WIB, sementara waktu masih menunjukkan pukul 08:15 WIB. Jadi kami duduk-duduk dulu di stasiun yang sederhana tapi bersih itu. Tak berapa lama, loket pun buka dan Kaysan saya minta beli dua tiket yang harganya Rp. 7.000 per orang.
Tepat pukul 8:45 WIB, terlihat KA Pramex dengan warna hijau segar masuk stasiun. KA Pramex ini mirip KRL Jabodetabek, hanya jauhhhhhh lebih bersih dan lengang...semua penumpang dapat tempat duduk. Sepanjang perjalanan kami disuguhi pemandangan hijau asri, utamanya ladang jagung dan tembakau. KA ini tidak seperti KRL Jabodetabek yang penuh dengan pedagang asongan. Hanya ada satu penjaja makanan, minuman dan majalah yang menggunakan troli
Setelah perjalanan sekitar 40 menit, kami sampai di Stasiun Purwosari, Solo. Stasiun ini berlokasi di ujung Jl. Slamet Riyadi, yang merupakan jalan protokol Kota Solo (kayak Jl. Sudirman di Jakarta). Akomodasi aneka kelas dengan mudah dapat dijangkau dengan becak seharga Rp. 10.000 - 15.000 dari stasiun ini.
Biaya perjalanan dengan rute ini juga jadi jauh lebih murah. Per orang untuk tiket pesawat Jakarta-Yogya hanya Rp. 300 rb + Rp. 7.000 tiket KA Pramex. Padahal kalau kami naik pesawat Jakarta-Solo minimal harus keluar Rp. 590 ribu per orang.
Berikut foto-foto di stasiun dan sepanjang perjalanan.
- Jalur 1: Yogya - Solo (Berhenti di Stasiun Tugu, Lempuyangan, Maguwo, Klaten, Purwosari, Solo Balapan, Jebres, Palur)
- Jalur 2: Yogya - Kutoarjo (Berhenti di Stasiun Tugu, Wates, Jenar, Kutoarjo)
Jadwalnya sekitar 1,5 jam sekali, untuk pastinya lihat di sini.
Thanks for sharing Shan...waktu ke Yogya saya ditawarin transportasi airplane nyambung KA kayaq gini tapi dulu enggak kebayang ya kayaq apa jadi enggak dipikirkan lebih jauh, ujung-ujungnya milih naik mobil. OK juga next time nih...
BalasHapusSama-sama Mbak...perlu juga sekali waktu nyoba2 :-) Thanks udah mampir2...
BalasHapusWah, rutenya perlu ditiru nih kalo maen ke jogja-solo....
BalasHapusHalo... thx banget buat infonya, kebetluna this weekend saya juga ajak anak utk ke solo via rute yg sama
BalasHapusSama-sama. Enjoy the trip!
BalasHapuswow,, transportasi intermoda di jogja ternyata keren banget ya
BalasHapus