Minggu, 21 September 2008

Rute sepeda asyik untuk anak

Beberapa tahun belakangan ini banyak pekerja yang tergila-gila bersepeda. Weekend pun dimanfaatkan untuk menjajal rute-rute off-road baru yang menantang. Hobi sehat ini sempat merasuk juga ke ayahnya Kaysan waktu kami masih tinggal di Bandung hingga pertengahan tahun 2006. Keluhan saya cuma satu, waktu untuk main dengan anak di weekend jadi hilang.

Mulai dari boncengan
Jalan tengahnya, kami membeli kursi sepeda untuk Kaysan di saat sepertinya dia sudah bisa duduk dengan relatif tenang. Jadi sesekali waktu Kaysan bisa ikut digonceng di jalur-jalur yang relatif aman. Beberapa yang kami masih ingat, Kaysan pernah digonceng ayah dari Istana Bunga ke Little Farmer, dari Sangkuriang Dago ke Taman Hutan Raya Juanda, puter-puter Kebun Raya Cibodas, segala pelosok Kota Baru Parahyangan dan nyusurin Danau UI. Ternyata Kaysan favorit sekali tamasya naik sepeda begini.

Sementara, kalau sama ibu paling digonceng di jalur-jalur pendek seputaran Kota Baru Parahyangan (waktu kami sempat menikmati tinggal sebentar di situ). Atau di antar-jemput ke mesjid dan rumah teman di perumahan yang sekarang kami tinggali di Jakarta. Ibu suka ngeri sih, kalau digonceng kelamaan, Kaysan suka jadi ngantuk, trus oleng kiri kanan.



Hingga gowes sendiri
Setelah hampir 3 tahun bertugas, kursi sepeda Kaysan pun resmi pensiun semenjak Kaysan lancar bersepeda roda dua. Alhasil, kami pun jadi cari ide rute aman dan asyik untuk variasi, yang Kaysan bisa jajal dengan naik sepedanya sendiri. Tentunya rute yang sesuai untuk kekuatan kayuhan kaki anak yang belum genap 5 tahun ini.

Berhubung rute di komplek udah jadi makanan sehari-hari, abis sehari bisa tiga kali waktu dia keliling. Udah kayak makan aja ya, padahal makan aja dia nggak segitu amat semangatnya. Hi3...malah udah punya gank sepeda pula. Jadi anggota termuda dari DARK IN , yang berasal dari inisial nama-nama anggotanya.

Nah ini ringkasan beberapa rute sepeda asyik luar komplek yang sudah pernah dicoba Kaysan dengan sepedanya sendiri.

Kebun Binatang Ragunan, Jakarta
Di suatu hari sabtu sambil nunggu ibu yang mesti rapat Peta Hijau di deket Ragunan, Kaysan sama Ayah keliling naik sepeda di Kebun Binatang (KB) Ragunan. Untuk masuk ke KB Ragunan, sepeda dikenakan karcis masuk Rp. 1.000,-, di luar tiket masuk orang. O...iya, jangan khawatir kalau nggak bawa sepeda sendiri. Ada tempat penyewaan sepeda di dalam KB Ragunan. Tapi maaf nih, saya juga kurang tahu harga sewanya.

Menurut Kaysan: "asyik banget naik sepeda di KB Ragunan, soalnya nggak cape keliling". Memang KB Ragunan ini terlalu besar untuk ditempuh seluruhnya dengan jalan kaki oleh anak-anak. Dengan sepeda Kaysan jadi bisa mampir hampir ke semua kandang binatang di KB Ragunan, tanpa kecape'an. Trus dengan bersemangan Kaysan menambahkan: "jalannya seru loh bu, naik-turun!".

Alhasil minggu depannya pas ibu punya jadwal rapat Peta Hijau lagi di deket Ragunan, Kaysan udah merengek-rengek pengen naik sepeda lagi. Cuma sayang kali ini ayah mesti lembur, jadi nggak ada yang bisa nemenin.

Taman Monas, Jakarta
Satu lagi yang pernah Kaysan coba bersepeda adalah Taman Monas. Tempat ini juga asyik, ada beberapa ramp yang dijadiin tempat main naik turun oleh Kaysan. Tapi menurut Kaysan lebih seru KB Ragunan. Mungkin karena di KB Ragunan bisa diseling liat binatang ya.

Taman Lalu Lintas, Bandung
Kelebihan taman ini adalah bisa naik sepeda sambil belajar aturan lalu lintas. Di luar karcis masuk Taman Lalu Lintas, pengunjung harus bayar Rp. 3.000/setengah jam untuk sewa sepeda di arena bersepeda.

Lucu juga liat Kaysan berusaha koordinasi antara merhatiin lampu lalu lintas dan menjaga keseimbangan. Rutenya juga cukup menantang ada naik-turun dan aneka belokan. Hanya sayangnya sepeda sewaannya kurang terawat. Banyak yang remnya nggak ada atau keras. Ortu yang lagi nunggu jadi deg-degan juga, apalagi pas bagian turunan dan naik sepeda roda dua juga baru bisa 1 minggu. Sayang kami nggak tanya apa boleh bawa sepeda sendiri ke dalam arena bersepeda ini.

Kalau punya info rute lain yang asyik untuk anak, please share!

Ancol sepertinya menarik, apalagi katanya bulan Mei 2008 lalu diresmikan jalur sepeda sepanjang 15 km. Begitu pula Kebun Raya Bogor. Tapi kami belum pernah coba. Ada yang sudah pernah?

Kalau Kebun Raya Cibodas, tanjakan dan turunannya terlalu curam untuk anak-anak. Terakhir ke sana Kaysan bawa sepeda sendiri, tapi cuma bisa main di sekitar wisma saja.

O...iya, supaya aman bersepeda, Kaysan selalu pakai HELM dan diusahakan pake CELANA PANJANG.

Catatan:
Di inbox saya hari ini ada ucapan selamat ber-CAR FREE DAY (CFD) dari seorang teman. Karena hari ini, 22 September, 8 tahun yang lalu World Car Free Network merayakan hari bebas kendaraan bermotor untuk pertama kalinya. Jakarta pun mengadakan CFD pada 22 September 2002 untuk pertama kalinya. Thanks for reminding Wang!

Jadi posting ini saya dedikasikan untuk semua individu yang sudah berusaha keras mengurangi penggunaan kendaraan bermotor.

Info harga (tahun 2005):
Helm United Rp. 125.000,-
Harga boncengan sepeda Rp. 135.000,-

14 komentar:

  1. kapan Kay bareng main sepeda sama riguel??coba taman di kelapa gading yuk? atau taman menteng??

    *hiks...tapi mamanya riguel gak punya sepeda*

    BalasHapus
  2. @ sanggra: Sama2. Seneng kalo bisa bermanfaat!
    @ kettyd: Hayuk, mulai dari sepedaan di komplek sini aja dulu. Seru juga loh! Boleh pinjem sepeda juga :-). Btw, di taman kelapa gading nggak boleh naik sepeda. Kalo taman menteng nggak tau juga deh. Sekalian aja KB Ragunan...

    BalasHapus
  3. wah bu shanty... lucunya si kaysan, mantabs deh mengenalkan moda transportasi ramah lingkungan sejak dini... ;)

    baru tahu malah kalo speda bisa dimasukin ragunan,,, :p

    BalasHapus
  4. Hi Shan..nanti kalau ke sini sepedanya dibawa ya..:) Enak lho ada jalur sepedanya di mna-mana. Kota ini biker frienly banget. Eh ada anak AFS dari Bandung nih, remind me of you.

    BalasHapus
  5. ayo banget uni.... riguel pasti seneng banget!!! ntar deh kita atur sesudah lebaran ya, sekalian sebenernya pengen bawa anak2 ke schmutzer, secara belum pernah juga;(

    BalasHapus
  6. Siyap...kami bawa sepeda. Situ kirim tiketnya ya :-) Iya pernah denger di Portland ada beberapa kota yang bike friendly.

    Salam untuk anak AFS-nya ya, jgn jadi terlalu gendut gituh! Ketty (yang posting comment juga di multiply ini) yang mestinya kenal...

    BalasHapus
  7. Ya...semoga bertahan sampai gede bersepeda trus :-) Cobain deh sekali-kali sepedaan di Ragunan...seru!

    BalasHapus
  8. yuk kita atur-atur...naik sepeda ato schmutzer sama menariknya :-)

    BalasHapus
  9. Enaknya ya di jakarta sudah ada tempat khusus untuk Nak bisa sepedaan :(. Semoga secepatnya di sby juga disediakan.. Kami disini juga sepedaan kemana2. Papanya Nadya malah sampai keliling jawa sepedaannya :))

    BalasHapus
  10. Asyik ya sepedaan...Semoga cepet ada jalur sepeda dimana-mana ya.

    Di Jakarta juga baru di Ancol yang katanya ada jalur khusus sepeda, tapi itu juga belum pernah kita cobain. Idealnya sih jalur sepeda di sekitar tempat tinggal, repot juga kalo mesti gotong sepeda terus ke tempat rekreasi.

    BalasHapus
  11. halo bu Shanty, salam kenal, saya peminat greenmap juga.
    Jalur sepeda juga sudah ada di kampus saya dulu, UI Depok. Coba saja google mengenai beritanya dari bbrp bulan lalu. Tapi saya juga tidak tau apakah bisa bawa sepeda sendiri, karena tjuan awalnya memang untuk civitas akademika sana (ada sepeda pinjaman utk mereka)

    BalasHapus
  12. Salam kenal juga ya mas Yanto! Trims ya infonya. Kami belum pernah coba tuh yang di dalam Kampus UI, baru pernah coba yang di dekat hutan dan danau UI. Pengen juga ah nyobain yang di dalam kampus sekali waktu.

    BalasHapus
  13. KBR Bogor tidak boleh masuk sepedahnya :( :( sebagai urang Bogor masih menunggu logika yang benar dari pengelola KBR Bogor

    BalasHapus

ShareThis

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...