Senin, 02 Mei 2011

BEPE20: Ketika Jemariku Menari

“Ya...tau dong bu, BP alias Bambang Pamungkas kaptennya Persija”, jawab Kaysan mantap ketika saya bertanya siapa pemilik kostum timnas bernomor punggung 20.

Pertanyaan itu spontan terlontar ketika suatu hari Kaysan mendapatkan kostum tsb sebagai kado ulang tahunnya yang ke 7 dari seorang sahabat saya. Sahabat itu memang tahu benar betapa anak semata wayang saya itu tergila-gila dengan sepakbola sejak piala dunia yang lalu.

Kebetulan ulang tahunnya bulan Desember 2010 lalu bertepatan dengan berlangsungnya piala AFF. Bila banyak orang lebih memilih memakai kostum bernomor 9 atau 17, maka Kaysan begitu bangganya memakai kostum bernomor 20.

Tak jadi masalah baginya sekalipun pemain aslinya lebih banyak di bangku cadangan sepanjang Piala AFF. Tiap kali ada yang bertanya siapa pemain idolanya, maka mantap dijawabnya BP.

BP punya blog
Selang beberapa hari kemudian, saya dapat info keberadaan blog bambangpamungkas20.com dari adik saya. Penasaran dengan idola anak maka sayapun meluncur ke laman blog tsb. Ternyata benar rekomendasi adik saya, blog ini menarik.

Bahkan sejak itu berulangkali blog ini menjadi “senjata” baru saya menghadapi Kaysan. Beberapa tulisan membantu saya berdialog dengan Kaysan tanpa harus menggurui. Misalnya saat Kaysan menolak makan buah atau lebih memilih teh daripada susu, maka saya ajak dia baca tulisan “Selamat jalan Robert Enke”.

Lalu pernah Kaysan curhat tidak pernah dipasang oleh anak yang lebih besar saat main bola di lapangan dekat rumah. Maka saya suruh dia baca tulisan “Terima kasih Pak Kholiq”. Saya perkenalkan pula makna fair play lewat tulisan “My game is fair play”.

BP buat buku
“Yuk bu kita beli bukunya” ajak Kaysan dengan antusias, ketika suatu hari adik saya, yang follower twitter BP, kembali datang dengan info BP akan buat buku yang hasil penjualannya untuk donasi.

Iseng saya pun bertanya ke Kaysan dan terjadilah dialog ini:

Saya: "beli buku pakai uang siapa nih Kay"?

Kaysan: “Uang tabungan Kaysan aja bu, kita beli yang pakai tandatangan ya” (sambil menyebutkan nominal yang seharga dua buku).

Saya: "Wah itu kebanyakan, bisa untuk dua buku"

Kaysan: "Nggak apa bu, katanya untuk nyumbang"

Saya: "Hmmm kalau gitu, gimana kalau kita beli dua, yang satu kita sumbang untuk SSB*) Kaysan. Supaya teman-teman juga pada bisa baca."

Kaysan: "Boleh :-)"

Terharu melihat niat baik Kaysan, terbersit ide untuk mengajaknya ke acara peluncuran buku BP20 agar bisa bertemu langsung dengan idolanya. Singkat ceritanya berbekal informasi minim hasil tanya ke om google, akhirnya Sabtu, 16 April 2011, sepulang Kaysan sekolah kami pun berangkat ke kantor Tabloid Bola. Ya coba-coba aja...

Alhamdulillah sepertinya memang rejekinya Kaysan. Ketidaksegajaan salah pintu masuk membuat kami bisa langsung mengantri autograf dengan dua buku ditangan dalam waktu relatif singkat. Selain mendapatkan buku dan tanda tangan, Kaysan sempat pula berfoto bersama idolanya :-)

Andai ada versi pelajarnya
Pulang dari acara peluncuran buku BP20 tsb, kami mampir makan siang di Warung Bakmi Jogja. Sementara kami sibuk dengan perut, Kaysan langsung tenggelam dalam buku BP20. Allhamdulillah dia tidak menemui kesulitan berarti membaca buku setebal 383 halaman itu. Barangkali karena sudah setahun terakhir ini dia terbiasa membaca buku novel anak.

Hampir dua minggu berlalu, buku BP20 masih ditangannya. Dia tidak membacanya secara berurutan. Beberapa tulisan yang menarik dia baca berulang-ulang. Seperti suatu siang mendadak dia sibuk cari-cari tulisan tentang BP bermain lawan Bayern Muenchen yang dia lupa judulnya. Tulisan ini salah satu favoritnya. Kaysan mengganjar buku ini dengan 5 bintang, walaupun ada sedikit-sedikit salah ketik dan di Parit Kecil Penuh Duri" ada yang parah katanya :-)

Namun terpikir oleh saya, belum tentu semua anak punya stamina sekuat Kaysan dalam membaca. Di pertengahan tahun lalu saya pernah melihat sebuah buku bestseller yang juga cerita nyata berjudul Three cups of tea dikemas ulang ke dalam versi young readers. Jalinan cerita menjadi lebih ringkas dan disesuaikan dengan usia pembaca yang lebih muda.

Semoga saja BP suatu waktu nanti juga tertarik menggandeng seorang editor untuk mengemas buku BP20 yang sarat nilai positif ini ke dalam versi pembaca muda. Ih...merinding bayangin alih nilai positif lintas generasi, kalau sampai beneran ada versi tsb. Pastinya bakal tak ternilai harganya.

Catatan:
*) Kaysan sudah dua bulan ini tergabung dalam SSB Remaja Bhakti, Jaktim, yang berlokasi relatif dekat dengan rumah, sehingga dapat dijangkaunya dengan naik sepeda sendiri. Sebagian besar murid SSB tsb kelas menengah ke bawah. Tidak semua anak di situ punya kemewahan untuk membeli buku. Pak Herman, sang pelatih sudah lebih dari 25 tahun membina dengan penuh dedikasi. “Daripada anak-anak habis waktu main playstation, lebih sehat main bola. Juga bisa lebih mudah nanti cari kerja” ungkapnya.

12 komentar:

  1. Wah Kay... Tante belum baca bukunya BePe.. tapi jempol lima buat berbagi buku sama teman SSB dan selesai baca bukunya BePe.. Hebat Kay!..Selamat juga ya... bisa berfoto sama BePe... Kok fotonya gak salaman sih Kay?

    BalasHapus
  2. kasih saran di blognya BP aja buat bikin versi pelajarnya. Kali aja dia bisa mewujudkan ide itu :)

    BalasHapus
  3. Makasih banyak tante Dita :-). Kasian Bepe tante, tangannya pegel mau salaman, abis yang tanda tangan banyak banget. Btw, kaysan niatnya nggak mau foto, ibunya aja narsis :-P.

    Wong sempet diwawancara TV pas antri, ditanya: "adik mau apa datang ke sini?". Kay jawab: "mau beli buku sama tanda tangan". Wartawan: "mau foto juga ya?". Kay jawab dengan tegas: "nggak" wkwkwkwk....

    BalasHapus
  4. Itu tugas tante Yani untuk berkicau di twitter bepe. Ibu bagian nulisnya :-)

    BalasHapus
  5. Hahahahahaha...... bagian itu pasti diedit Kay... kesian BP, ditolak penggemar untuk berfoto .....

    BalasHapus
  6. Ha3....tapi pas udah punya foto bareng BP, malah nanya: "Bu gimana cara masukin foto ke acara narsis bersama idolamu yang suka ada kalo abis acara tanding bola?". Nah loh....ternyata Kaysan super narsis wkwkwk....

    BalasHapus
  7. hayyy kay,,,iihh kita punya idola yg sama ya.....kalau semua anak2 menyukai dan mempunyai idolaseperti bambang pamungkas pasti jika kelak dia bnr2 menjadi pemain bola dia akan menjadi pemain yang sgt2 profesional,,,,,,

    BalasHapus
  8. tugas tante yani done :), sepertinya udh di baca ama BP

    BalasHapus
  9. Kaysan, tinggal usaha terus pantang nyerah ya Nak....sampai bola terkuasai dengan baik :-)

    BalasHapus
  10. Siipp...berarti kita tunggu aja edisi pelajarnya :)

    BalasHapus
  11. saktuju.....juga bagus dibaca tdk hanya oleh anak2 yang pengen jadi pemain bola, tapi juga anak2 yang supporter fanatik tim bola ;-) btw, makasih ya udah mampir :-)

    BalasHapus
  12. Yang narsis yang eksis :) siapa dulu tantenya ;)

    BalasHapus

ShareThis

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...