Ternyata menyunting pekerjaan tak semudah yang ia bayangkan. Sempat beberapa kali ia ingin buru-buru menyudahinya, tapi saya terus mendorongnya dengan setengah memaksa untuk menuntaskan. Hingga terlontar ucapan, "Kaysan, nggak mau ah jadi editor."
Sempat galau, apakah saya terlalu berlebih-lebihan. Namun saya ingin melatihnya untuk menyelesaikan apa yang sudah dimulainya. Sehingga ketika malam sambil ia mengisi buku catatan kegiatan hariannya, kami berbincang dan terjadi dialog berikut, saya langsung lega rasanya :-)
K: "Wah hari ini Kaysan kerja keras"
S: "Kerja keras apa?" (sambil menduga kerja keras karena baru saja pulang latihan atletik)
K: "Itu benerin tulisan..."
S: "Ohhhhh...tapi bagaimana rasanya sekarang setelah berhasil selesai?"
K: "Senenggggg...."
S: (fuih...leganya) "Ada peribahasanya loh...berenang-renang ke hulu, berakit-rakit ke tepian, bersenang-senang dahulu....eh, salah ya...wkwkwkwkwkwk"
K: "Berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ke tepian. Bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian bu...."
Balik ke topik menyunting.... Setelah selesai, mendadak terpikir untuk mencatat proses belajar yang kami lakukan hari ini. Untuk mengingat apa saja yang sudah dipelajari, supaya bisa jadi pedoman bagi kami untuk penyuntingan berikutnya. Sekaligus menyimpan tautan-tautan referensi yang tadi digunakan.
Penyuntingan
Penyuntingan yang kami lakukan hari ini meliputi 8 hal berikut. Untuk 1 s/d 4, dengan mudah Kaysan bisa melakukan koreksi sendiri setelah melihat referensi. Sementara untuk 5 s/d 8 niatnya sebatas pengenalan saja, sebatas yang saya tahu. Namun tanpa sadar saya suka terbawa untuk intervensi terlalu jauh. Untungnya Kaysan berteriak protes mengingatkan, "ini kan tulisan Kaysan ibuuuuu".
- Ejaan
- Huruf kapital
- Tanda baca
- Cara penulisan kata depan (preposisi)
- Pilihan kata
- Logika kalimat
- Membuat paragraf
- Memilih judul
Berikut diuraikan satu persatu proses penyuntingan. Lihat tulisan Kaysan versi awal (235 kata) dan versi suntingan (233 kata).
1. Ejaan
Ini paling cepat karena hanya ada dua kesalahan - melawati harusnya melewati dan kecapeakan harusnya kecapekan
2. Huruf kapital
Wuih banyak sekali huruf kapital ekstra di tulisan Kaysan. Beberapa kata yang harusnya tidak kapital bila tidak di awal kalimat adalah:
- kata pengganti orang (Kami, Orang Dewasa, Pendaki)
- nama tempat/benda (Air Terjun, Sumber Air Panas, Puncak, Tebing, Nasi Kuning, Ransel)
- kata kerja (Mandi, Tidur, Melewati)
Masih banyak titik yang hilang atau kelebihan
4. Preposisi
Penulisan "di" yang berfungsi sebagai kata depan penunjuk tempat masih semua digabung. Dengan mudah Kaysan bisa koreksi ini setelah mengetahui pedomannya. Namun ada penulisan "di" sebagai imbuhan yang ikut ia pisah, yaitu dalam kalimat: "nasi kuning dibawa dengan ransel". Setelah diklarifikasi, Kaysan paham.
5. Pilihan kata
Pilihan kata yang pertama dikoreksi adalah berikut ini:
"... aku, ayah, Ibu, Tante Yani, Temanku, Ayah temanku dan Teman Ayahku naik Gunung Gede."
Berhubung anggota rombongan kami banyak, dan satu sama lain saling terkait dengan cara yang beragam, jadi terlalu rumit untuk dijelaskan :-) Akhirnya dipilih kalimat berikut:
"...aku bersama keluarga dan teman-teman orang tuaku mendaki Gunung Gede..."
Lalu kata "naik" dalam kalimat "... naik Gunung Gede" diubah jadi "mendaki"
Saya juga sempat meminta Kaysan menjadi kata lain pengganti "dan" dalam kalimat di bawah ini:
"Kami pun mendirikan tenda dan tidur."
Ia sempat kesal, karena mulai bosan. Akhirnya saya bantu dengan menyodorkan beberapa opsi kata pengganti yang saya pilihkan secara acak. Saya minta ia mencoba kata-kata berikut untuk menggantikan kata "dan" dalam kalimat di atas dan memilih mana yang tidak merubah arti.
lalu, pada, maka, kemudian, cara, baru, sebelum, pakai
Menurut Kaysan, kata "lalu, kemudian, baru, sebelum" yang mempunya arti sama. Ia memutuskan kata "baru" yang ingin dipakainya, sehingga kalimatnya menjadi "Kami pun mendirikan
tenda baru tidur."
Satu hal lagi, saya juga minta Kaysan untuk mencari sinonim dari kata "lain" dalam kalimat berikut:
"....melalui jalan lain, karena
diberitahu pendaki lain."
Akhirnya ia temukan kata "beda" sebagai sinonim kata "lain", tapi kata "beda" perlu ditambah imbuhan "ber". Lalu kalimat di atas pun berubah jadi "....melalui jalan berbeda, karena
diberitahu pendaki lain."
"Tebing itu sangat berbahaya karena tidak ada pengaman. Namun kami tidak tahu jalan lain, sementara keinginan sampai ke Puncak mengalahkan ketakutan itu."
6. Logika kalimat
Bila dibandingkan tulisan versi awal dan suntingan, akan terlihat jelas bagian-bagian yang saya minta Kaysan klarifikasi supaya pembaca tidak salah paham.
7. Membuat paragraf
Awalnya tulisan Kaysan hanya terdiri dari satu paragraf. Setelah saya baca tuntas, terlihat ia menceritakan kejadian secara kronologis. Untuk itu saya minta ia untuk memecah tulisan jadi satu hari dalam satu paragraf.
8. Judul
"Pendakian Gunung Gede" dirasa lebih cocok sebagai judul daripada "Perjalanan ke Gunung Gede"
Tulisan
Perjalanan ke Gunung Gede
Setahun yang lalu aku, ayah, Ibu, Tante Yani, Temanku, Ayah temanku
dan Teman Ayahku naik Gunung Gede. Aku naik Gunung Gede pada April,
2012. Kami mulai naik Pukul 22:00 WIB. Kami berjalan sampai
Panyangangan. Pukul 01:00 WIB. Kami pun Tidur disitu, keesokan
harinya aku bangun Sekitar Pukul 06:30, makan, lalu kembali
melanjutkan perjalanan diluar dugaan aku dan Bagas melejit jauh
kedepan. Tak lama kemudian aku dan Bagas sudah sampai di Air Terjun
yang Panas, maka Kami menunggu Orang Dewasa. Setelah lewat Air
Terjun, kami Mandi di Sumber Air Panas yang ternyata Hangat. Kami pun
melanjutkan perjalanan menuju Kandang Badak Tempat istirahat terakhir
sebelum Puncak. Esoknya kami jalan ke Puncak Gunung Gede dijalan kami
harus Melawati Tebing dengan kemiringan hampir 90 derajat. Tebing itu
sangat berbahaya karena tidak ada pengaman. Namun kami tidak tahu
jalan lain, sementara keinginan sampai ke Puncak mengalahkan
ketakutan itu. Aku pun memanjat di jalan tanganku kebal karena masih
dingin. Namun aku tetap naik sampai atas, kami melanjutkan
perjalanan. Karena batu-batu itu sangat tinggi aku pun kecapekan,
sesak dadaku karena kecapeakan. Sampai diatas aku melihat ada orang
membakar sate baunya harum sekali. Diatas aku juga menemukan bapak
yang jualan Nasi Kuning, uniknya Nasi Kuning itu dibawa dengan
Ransel. Setelah itu aku turun melalu jalan lain. Aku dikasih tau
Pendaki lain. Sampai dibawah kami makan, lalu turun alhamdulillah,
aku sampai dibawah dengan selamat. Setelah kami pun pulang kerumah
aku sampai dirumah Pukul 00:00.
Versi suntingan (233 kata)
Pendakian Gunung Gede
Pada
bulan April 2012, aku bersama keluarga dan teman-teman orang tuaku
mendaki Gunung Gede lewat Cibodas. Kami mulai naik pukul 22:00 WIB.
Kami sampai di Panyancangan pukul 01:00 WIB. Kami pun mendirikan
tenda baru tidur. Keesokan harinya aku bangun sekitar pukul 06:30
WIB. Lalu kembali melanjutkan perjalanan sesudah makan. Di luar
dugaan aku dan Bagas, temanku yang juga ikut, melejit jauh ke depan.
Tak lama kemudian aku dan Bagas sudah sampai di air terjun yang panas
maka kami menunggu orang dewasa. Setelah lewat air terjun, kami mandi
di sumber air panas yang ternyata hangat. Kami pun melanjutkan
perjalanan menuju Kandang Badak, tempat bermalam sebelum ke puncak.
Esoknya sebelum shubuh kami jalan ke puncak Gunung Gede melewati
tebing dengan kemiringan hampir 90 derajat. Tebing itu sangat
berbahaya karena tidak ada pengaman. Namun kami tidak tahu jalan
lain, sementara keinginan sampai ke puncak mengalahkan ketakutan itu.
Aku pun memanjat sambil berpegangan ke tebing yang dingin hingga
tanganku terasa baal. Karena jalan pendakian semakin terjal, aku pun
kecapekan. Sesak dadaku karena oksigen semakin tipis. Sampai di atas
aku melihat ada orang membakar sate, baunya harum sekali. Di atas aku
juga bertemu bapak penjual nasi kuning, uniknya nasi kuning itu
dibawa dengan ransel.
Setelah itu kami turun ke Kandang Badak melalui jalan berbeda, karena
diberitahu pendaki lain. Sampai di Kandang Badak kami makan, lalu
turun menuju ke Cibodas. Alhamdullilah, kami sampai dengan selamat
pada pukul 18:00 WIB.
Hahahaha....asisten peneliti tante teja dan pak camat tempat tante teja kerja, perlu juga baca tips menyunting kaysan :-)
BalasHapus