Selasa, 11 Februari 2014

Jakarta Bird Walk

Membandingkan pengamatan dengan panduan (8/2/14)
Sabtu lalu (8/2/14) untuk ketiga kalinya Kaysan ikut pengamatan burung bersama Jakarta Bird Walk (JBW). Sebenarnya ini sudah pengamatan yang ke-10 dalam agenda tahunan JBW 2013-2014. Tinggal tersisa dua kegiatan pengamatan lagi yang akan berlangsung di bantaran Ciliwung Condet (8 Maret 2014) dan Pulau Rambut (5-6 April 2014).
 
Sekalipun kegiatan JBW ini terbuka untuk umum, tampaknya peserta langganannya masih mahasiswa biologi (UI, UIN, UNJ, maupun UNAS) dan peminat wildlife photography. Dari tiga kali ikut praktis tidak ada peserta anak-anak selain Kaysan. Tapi saat pengamatan sabtu lalu, ada Nayla, sobat Kaysan sewaktu Klab Main yang ikut bergabung bersama tante dan bundanya. Sayang sebenarnya kesempatan langka ini belum banyak dikenal warga ibukota.


Sebagai gambaran kegiatan, para peserta JBW biasanya sudah mulai berkumpul dari pukul 07:00 WIB. Tapi pengamatan dimulai sekitar pukul 07:30 WIB dan peserta dibagi beberapa kelompok pengamatan sesuai jumlah yang hadir. Pengamatan dilakukan hingga pukul 10:00 WIB. Kemudian acara ditutup dengan kumpul bersama mendiskusikan hasil pengamatan.

Awal kenal birdwatching di Ibukota
Perkenalan dengan Ady Kristanto dalam jaringan Peta Hijau Jakarta (PHJ) yang membuat saya tahu adanya kegiatan birdwatching di Ibukota. Andaikata tidak, barangkali selamanya saya akan melihat Jakarta sebagai hutan beton, dan tidak pernah kenal keanekaragaman hayati yang tersisa di alam kota tempat tinggal sendiri, apalagi memperkenalkannya ke anak.

Kaysan, tentunya ditemani saya, pertama kali ikut pengamatan burung di Suaka Margasatwa Muara Angke bersama jejaring Ady di Jakarta Green Monster pada pertengahan tahun 2008. Saat itu usia Kaysan masih sekitar 4,5 tahun. Ternyata kegiatan tsb begitu berkesan, sehingga ketika Ady menerbitkan buku Alam Jakarta, kami hadir di acara peluncurannya (29/10/08) dan Kaysan mendapatkan autograf pertamanya :-)

Birdwatching pertama di SM Muara Angke (19/07/08)

Peluncuran buku Alam Jakarta (29/10/08)

Ketika PHJ mengadakan rangkaian survei keanekaragaman hayati pada tahun 2010-2011, kami ikut menginap di SM Muara Angke  (25-26/9/10) untuk kegiatan pengamatan herpetofauna (reptil dan amphibi) yang dilakukan malam hari dan dilanjutkan pengamatan burung di pagi harinya. Selain itu juga pengamatan burung di Arboretum Cibubur (22/1/11). Uniknya kegiatan survei PHJ adalah anda tidak perlu menjadi seorang ahli untuk terlibat sebagai surveyor. Justru di proses survei ini terjadi transfer ilmu. Kapan lagi ada kesempatan belajar langsung dari ahlinya.

Bermalam di SM Muara Angke untuk pengamatan herpet (25/9/10)

Siapa sangka ada hutan cemara di Arboretum Cibubur (22/1/11)

Kalau dulu saya kecil (bahkan sampai tua malah) tahunya sebatas burung gereja, pipit, dan merpati, maka Kaysan jauh lebih baik dari saya :-) Ia tertarik mengamati dan bisa mengenali jenis burung yang dilihatnya. Di rumah ada tekukur, kutilang, cabai jawa, remetuk laut, dan madu sriganti menurutnya.

Pulang sekolah ia bisa bercerita melihat burung kuntul kecil melintas. Pernah sekali waktu ia sampai ke rumah dan rusuh ingin meminjam hp saya. Ternyata ia ingin kirim sms ke Ady karena baru saja melihat burung yang tidak dikenalinya. Ia tulis ciri-ciri burung yang baru dilihatnya tsb.

Jakarta Bird Walk
Agenda birdwatching untuk umum di Ibukota barangkali memang hal yang langka. Saya selalu coba pasang mata di medsos untuk Kaysan tapi biasanya hanya sesekali menemukannya. Maka kami sungguh gembira ketika akhirnya Komunitas Transformasi Hijau meluncurkan Young Birdwatcher dengan kegiatan perdana di Ciliwung Condet (20/11/11). Tapi sayang saya tidak mendengar kelanjutan dari inisiatif tsb.

Baru akhirnya di awal tahun 2013, saya membaca di FB Burung Ibukota kabar bahwa para pengamat burung Jakarta (KSHL Comata UI, Bio Bird Club UNAS, KPB Nycticorax UNJ, KPB Nectarinia UIN & Transformasi Hijau) telah berkumpul. dengan difasilitasi oleh Jakarta Birdwatcher's Society dan menyepakati agenda setahun Jakarta Bird Walk 2013-2014 pada tanggal 13 April 2013. Pada hari sabtu pekan pertama tiap bulannya, JBW akan mengadakan pengamatan di taman atau hutan kota yang berbeda di Jakarta.

Begitu mendengar kabar tsb Kaysan langsung ingin bergabung dalam kegiatan perdana JBW di hutan kota UI pada tanggal 4 Mei 2013. Namun berhubung kala itu tiap sabtu ia masih sekolah, jadi belum bisa terealisasi. Baru ketika Kaysan memutuskan belajar di rumah, ia bisa leluasa untuk ikut JBW.

"Sekolah" di JBW
Bisa dibilang JBW adalah salah satu "sekolah" Kaysan setelah tidak sekolah :-) Menarik sekali mengamati perkembangan proses belajar Kaysan selama mengikuti tiga kali pengamatan bersama JBW. Tidak hanya pengetahuan yang didapat, tapi juga antara lain ketrampilan mengamati, membandingkan, mencatat, bertanya, dan berinteraksi dengan lintas usia. Di samping itu juga melatih daya tahan fisik dan kesabaran.

Pada pengamatan pertama bersama JBW di Taman Tebet (5/10/13) ada Ady yang sudah dikenal baik oleh Kaysan. Ady dengan sabar menunjukkan tiap kali melihat burung kepadanya dan ia mencatat jenis burung yang diamati. Setelah pertemuan pertama ia mengingat betul jadwal pengamatan berikutnya di Ragunan (2/11/13).

Kaysan bersama Ady Kristanto, mentor burungnya, di Taman Tebet (5/10/13)

Saya berhalangan ikut ke Ragunan, tapi ia tetap semangat pergi diantar ayah. Ady tidak ada, tapi Kaysan bisa membaur dengan kakak-kakak lainnya menurut ayahnya. Ia semangat mengikuti pengamatan dan diskusi sampah akhir, padahal ayahnya saja sudah ingin balik kanan bubar jalan :-D

Sepulang dari JBW Ragunan, Kaysan meminta tolong saya memesan buku Panduan Lapangan Burung-burung di Sumatera, Jawa, Bali, dan Kalimantan. Ternyata ia sudah tahu berapa harganya dan berencana memakai uang ulang tahunnya untuk membeli buku yang tidak murah itu. Ia juga sudah berinisiatif bertanya cara pesannya ke Kak Abai, salah seorang kakak yang baru dikenalnya di Ragunan, dan kakak akan sms ke ibu menurutnya. Benar saja, keesokan harinya saya terima info tsb dari Kak Abai :-)

Di pengamatan ketiga di Taman Menteng (7/2/14), tas Kaysan semakin berat dengan tambahan buku panduan lapangan yang tebalnya sekitar 3 cm :-) Ia sibuk antara mengamati dengan binokular dan membandingkan dengan gambar di buku barunya. Setelah setengah jalan, baru sadar bahwa ia belum mencatat jenis burung yang dilihatnya.

Hampir saja ia memutuskan untuk tidak mencatat, ketika seorang kakak malah mengajarkan ia cara mencatat pengamatan yang baik. Ternyata yang perlu dicatat tidak hanya jenis, tapi juga waktu saat melihat, jumlahnya, serta apa yang dilakukan saat dilihat (terbang, tengger, di tanah dll), atau barangkali cuma terdengar suaranya. Kaysan jadi dapat kesempatan berlatih dengan tulisan tangannya. Ia sempat  kepayahan menulis tanpa alas. Ini catatan hasil pengamatannya yang sudah disalin ke blog pribadinya.

Mengamati di jalan menuju Taman Suropati dari Taman Menteng (8/2/14)

Mencatat hasil pengamatan (8/2/14)

Pada saat ikut JBW terakhir, saya bisa merasakan Kaysan semakin mandiri dan dengan cepat ia mampu berinteraksi dengan para kakak mahasiswa biologi. Apalagi memang para kakak sangat terbuka dengan kehadiran anak-anak. Sehingga praktis peran saya hanya mengantarkannya ke lokasi kegiatan. Kaysan tampak asyik berjalan dan berbincang bersama para kakak sepanjang pengamatan. Bahkan ketika acara penutupan, ia memilih duduk dekat kakak-kakak kelompoknya dibanding dekat saya.

Tertarik ikut acara JBW?
Untuk ikut acara JBW yang terbuka untuk umum ini sangat mudah. Bisa ikut FB Burung Ibukota untuk info jadwalnya. Silakan langsung datang ke lokasi pada tanggal yang ditentukan, tidak dipungut biaya alias GRATIS. Kegiatan berlangsung pukul 07:00-10:00 WIB. Menurut bocoran, agenda 2013-2014 ini akan diulang kembali untuk tahun 2014-2015.

Bila baru pertama kali dan belum kenal siapapun tau tidak punya no kontak peserta lain, tidak perlu khawatir sekalipun tidak ada info spesifik untuk titik kumpulnya. Setelah tiba di lokasi, coba lihat sekeliling, cari orang atau gerombolan dengan binokular atau kamera. Kostum mereka biasanya berbeda dengan orang yang datang untuk berolahraga :-)

Sebenarnya harapan saya semoga untuk ke depan bisa ada info spesifik untuk titik kumpul dari teman-teman JBW, supaya makin mudah untuk umum bergabung.

Kaysan dan saya sempat mengalaminya kebingungan saat pertama kali ikut JBW. Kami dengan yakin langsung datang ke Taman Tebet tempat kegiatan berlangsung. Ternyata taman tsb cukup luas dan titik masuknya bisa dari banyak titik. Kami coba berkeliling mencari rombongan dengan binokular atau kamera, tapi tidak satupun tampak.

Lalu coba menghubungi semua kontak JBW yang ada di FB Burung Ibukota, sayangnya tidak ada yang aktif. Syukurnya, tak berapa lama ada salah satu kontak yang memang kami kenal baik merespon balik telpon kami dan muncul. Ternyata pada pengamatan tsb tak banyak peserta, karena para mahasiswa sedang ada acara penerimaan mahasiswa baru di kampus.

Kali kedua Kaysan ikut sepertinya tak ada kesulitan berarti untuk menemukan rombongan JBW, karena titik kumpul sudah ditentukan lebih jelas. Kami kembali kebingunan saat pengamatan ketiga, di Taman Menteng sabtu lalu. Seperti Taman Tebet, Taman Menteng juga bisa diakses dari banyak titik. Tapi kali ini banyak mahasiswa dengan binokular, sehingga seketika kami langsung bisa menebak.

Agenda Jakarta Bird Walk 2013-2014 (semoga jadi diulang di 2014-2015)
4 Mei 2013 - Hutan Kota UI
1 Juni 2013 - Hutan Kota Srengseng
6 Juli 2013 - Arboretum Cibubur
3 Agustus 2013 - Senayan
7 September 2013 - Hutan Kali Pesanggrahan
5 Oktober 2013 - Hutan & Taman Honda Tebet
2 November 2013 - Taman Margasatwa Ragunan
7 Desember 2013 - Taman Monas
4 Januari 2014 - SM. Muara Angke + Hutan Lingdung Angke Kapuk
8 Februari 2014 - Taman-taman Kota di Menteng
8 Maret 2014 - Bantaran Ciliwung (Condet)
5 - 6 April 2014 - SM. Pulau Rambut

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

ShareThis

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...