Jumat, 25 November 2011

Ikutan Nimbrung di Ciliwung

"Heeeeei...itukan fotoku sama Ical,” seru Bagas spontan begitu melihat standing banner Young Birdwatcher yang terpasang di acara “Nimbrung di Ciliwung” minggu lalu (20/11/11).*



Siang itu saya dan suami menemani Kaysan dan sobatnya Bagas, serta Dhika (kakak Bagas) ikut peluncuran Program Young Birdwatcher yang digagas Komunitas Transformasi Hijau, disingkat Trashi.

Komunitas Ciliwung Condet
Kami sampai di Sekretariat Komunitas Ciliwung Condet (KCC), tuan rumah acara Nimbrung di Ciliwung, sekitar pukul 14:00 WIB. Ternyata acara Young Birdwatcher belum mulai. Sambil menunggu, kami pun berkeliling melihat-lihat Sekretariat KCC.

Perhatian saya langsung tersita pada dua orang panitia yang sedang mencuci gelas & piring. Ternyata konsumsi panitia disajikan dengan gelas & piring beling, untuk mengurangi sampah. Pengunjung juga dapat mengisi botol minumnya dari dispenser air galon yang disediakan.

Luar biasa, KCC sadar betul pentingnya mengurangi sampah demi menjaga kebersihan Sungai Ciliwung yang dicintainya. Menurut Situs TNOL, KCC mulai aktif melakukan konservasi di bantaran Sungai Ciliwung Condet sejak tahun 1990-an.

Kerja keras tsb kini mulai terasa manfaatnya. Bantaran sungai tampak asri, rindang penuh dengan pepohonan, dan bersih. Pohon salak condet yang sudah langka bisa dijumpai di sini, bahkan beberapa tengah berbuah. Beruntung kami bisa mencicipi buahnya yang manis agak sepat.

Jalan setapak menurun dari tanah membawa kami tepat ke tepi Sungai Ciliwung. Terlihat barisan pengunjung mengenakan pelampung jingga antri di dermaga bambu. Antusias menunggu giliran susur sungai dengan perahu karet bermesin. Kaysan, Bagas, dan Dhika langsung tergoda ingin mencoba juga. Tapi kami putuskan untuk kembali setelah acara birdwatching.

Young Birdwatcher
Program Young Birdwatcher perdana ini dipandu Ady Kristanto, salah seorang penulis buku Burung Ibukota yang baru luncur 23 Agustus 2011 lalu. Rute perjalanan melintas kebun bambu, dan rumpun ilalang, serta menyusur kampung.

Sayang tak banyak jenis burung yang dijumpai siang itu. Tapi rupanya tak membuat animo peserta surut. Apalagi Ady juga mengenalkan tumbuhan dan serangga, serta cara membuat mainan roket ilalang dan gelembung dari daun jarak. Malah belakangan para Young Birdwatcher ini asyik main lempar batu terbang di sungai.

Di perjalanan pulang ke rumah, Kaysan sempat bertanya: “Bu, acara Young Birdwatcher tiap hari apa?”. Usut punya usut, ternyata Kaysan berminat daftar jadi anggota ;-) Tampaknya Trashi telah jeli memilih strategi yang memikat hati kaum muda Jakarta agar peduli kotanya.

Berkano di Ciliwung
Setelah selesai birdwatching, peserta diajak mengikuti acara dongeng. Tapi Kaysan dan Bagas malah menagih janji untuk susur sungai. Tampaknya sungai lebih menarik bagi mereka berdua. Sayangnya bensin untuk perahu sudah habis, jadi acara susur sungai tidak bisa lanjut.

Ternyata Kaysan dan Bagas tetap bersikeras ingin turun kembali ke sungai. “Ya udah mau berenang aja” rengek Kaysan. “Aku mau lempar batu terbang” timpal Bagas. Sementara saya mendesak mereka untuk bergabung ke acara dongeng saja.

Oalah...ketika kata sepakat tak kunjung dicapai, lewatlah Bang Yani sang penyelamat. Ketika tahu dua anak ini sedang kecewa tak bisa susur sungai, beliau menawarkan untuk naik kano saja yang tak perlu bensin. Wah langsung disambut dengan senang bukan kepalang oleh keduanya.

Sulit untuk percaya bila tak menyaksikan sendiri kalau berkano di di Sungai Ciliwung ternyata asyik. Terima kasih Bang Yani.

Dongeng berhadiah
Selesai berkano dan ketika saya tengah pamit dengan Ady Kristanto untuk pulang, selintas terdengar dialog dari acara dongeng oleh Komunitas Dongeng Kanvas yang masih berlangsung. “Namanya siapa?” tanya sang pendongeng. “Kaysan” jawab si anak.

Walah sempet-sempetnya Kaysan ikutan kuis :-) Alhasil Kaysan pulang bawa hadiah paket buku. Makasih banyak ya Komunitas Dengeng Kanvas. Lengkap deh pengalaman hari ini, walaupun cuma ikutan setengah hari. Kalau baca di sini kayaknya acaranya dari pagi seru-seru semua ya.

Sayangnya di kunjungan kemarin saya tak sempat berkenalan dengan para pegiat KCC. Hari sudah semakin sore, kami harus bergegas pulang, celana anak-anak basah karena berkano. Hanya dari jauh saja Ady Kristanto sempat menunjukkan Bang Kodir sang ketua. Lain kesempatan inshaAllah kami akan kembali.

Catatan:

*) Tampaknya foto itu diambil ketika Bagas ikut acara Waterbird Census di Suaka Margasatwa Muara Angke hampir dua tahun yang lampau. Ical adalah temannya Kaysan dan Bagas yang kini bermukim di Pekanbaru.

Berkunjung ke KCC ini bisa jadi alternatif wisata edukatif di kota. Untuk informasi lebih lanjut bisa hubungi:
Bang Kodir Ketua KCC di 0813 807 48996
Hendra Aquan Transformasi Hijau (Trashi) di 0815 798 8053
Sudirman Asun Ciliwung Insitute di 021 71140277

Koordinat lokasi KCC -6.277,106.8505
Naik Angkot Merah 07 jurusan PGC Cililitan - Condet. Turun di Pangkalan Bambu, Jl. Munggang, setelah Kelurahan Balekambang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

ShareThis

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...