Kamis, 23 April 2015

Belajar Lewat Pengamatan Burung

"Kak, JBW kapan mulai lagi?" tanya Kaysan lewat FB saya ke Kak Eci, salah seorang kakak tempat langganannya bertanya bila mencari info burung. Padahal baru saja empat hari yang lalu ia kembali dari Pulau Rambut (11-12 April 2015), mengikuti pengamatan penutupan Jakarta Bird Walk (JBW) tahun kedua.

Menara Pulau Rambut, 12/04/15
 
Memasuki tahun kedua Jakarta Bird Walk (JBW), Kaysan memang terlihat semakin semangat dan serius menekuni hobinya mengamati burung. Sehingga di masa tengat ini sepertinya saat yang tepat untuk membuat catatan evaluasi terhadap proses belajar yang dijalani Kaysan lewat pengamatan burung. Kalau di sekolah barangkali ini disebut rapor. Tapi lain dengan rapor sekolah, catatan ini memuat juga proses saya belajar sebagai orang tua.

Ikut 9 dari 12 pengamatan di tahun kedua
Dari 12 pengamatan yang dijadwalkan dalam periode Mei 2014 s/d April 2015, ia mengikuti 9 diantaranya. Dua di antaranya (Srengseng dan Monas) karena ada acara keluarga yang tidak mungkin ditinggalkan. Sementara yang satu (Taman Menteng & Suropati) terlewat karena kakak-kakak lupa pasang pengumuman di FB..."Teganya kakak-kakak" protes Kaysan :-D



Melatih observasi dan menulis jurnal
Sepanjang tahun kedua JBW saya perhatikan Kaysan belajar banyak hal. Alhamdulilllah kemampuan observasinya meningkat pesat. Semakin banyak jenis burung yang bisa dikenalinya dengan mudah. Bila ada kesulitan, ia juga tahu kemana bisa bertanya untuk mendapatkan jawaban.

Sejak awal tahun 2015, ia mulai membuat catatan jenis burung yang dilihat dan mampu ia identifikasi secara mandiri (life list) dalam sebuah buku kecil. Saya intip sudah ada 44 jenis burung ketika saya menuliskan catatan ini.
Buku catatan lifelist Kaysan

Di samping itu Kaysan juga menuliskan pengalamannya tiap kali mengikuti JBW di dalam situs pribadinya.

Belajar wirausaha, berhemat, dan menunda keinginan
Ketika pengamatan di RTH Sangga Buana (6/9/14), Kaysan diberi kesempatan menjajal kamera oleh Kak Eci. Untuk pertama kalinya ia berhasil memotret burung sendiri. Ternyata momen itu membuatnya bertekad untuk punya kamera sendiri. Ia memasang target untuk bisa memiliki kamera saat pengamatan di Pulau Rambut, yang artinya ada waktu 6 bulan.

Maka mulailah hari-hari dengan 1001 cara mengumpulkan tabungan. Aneka usaha dilakukan mulai  dari jualan berbungkus-bungkus sosis dan katsu di pertemuan Klub Oase hingga berhemat ongkos dengan naik sepeda ke latihan badminton dan pertemuan Klub Oase. Rejeki dari ulang tahun di bulan Desember membuat tabungan semakin cepat terkumpul.

Nikon coolpix P530 hasil tabungan sendiri
Sejak mulai bertekad memiliki kamera, Kaysan mulai memperhatikan jenis-jenis kamera yang dipakai kakak-kakak saat JBW. Ia juga sibuk dibantu Oom Wira melakukan riset jenis kamera yang cocok untuk birdwatching, cukup ringan bagi anak-anak, dan sesuai dengan tabungan yang dimiliki.

Akhirnya, Nikon coolpix P530 di tangan (28/12/14)... Sebenarnya tabungan Kaysan masih kurang sekitar 500 ribu dari harga kamera tsb, tapi ia sudah tak tahan lagi. Ia ingin bisa memotret saat pengamatan di Muara Angke pada bulan Januari 2015. Akhirnya ayah ibu memberikan pinjaman lunak dengan target lunas dalam 6 bulan ke depan. Alhamdulillah tak sampai 2 bulan ia sudah berhasil melunasi hutangnya.


Wildlife photography
Sejak memiliki kamera Kaysan memiliki rutinitas baru. Di pagi hari selepas mengaji di mesjid, ia akan berjalan-jalan di lingkungan rumah dan berburu foto burung. Awalnya kami dengan ambisius menantang Kaysan untuk posting satu foto burung tiap hari sepanjang tahun 2015, sebagai kelanjutan #proyek365 (posting tulisan tiap hari) yang berhasil dijalankannya sepanjang tahun 2014.

Realitanya hujan yang terus menguyur Jakarta di awal Januari menyulitkan Kaysan untuk memenuhi target tsb. Targetpun diubah menjadi satu posting per minggu, tapi itupun sulit dipenuhi. Yang timbul malah perasaan seperti dikejar tenggat waktu dan unsur kesenangannya pun sirna. Akhirnya kami sama sekali tidak lagi memasang target.

Justru setelah tanpa target, kami perhatikan raut wajah Kaysan kembali bersinar. Ia akan pulang dengan hasil berburu fotonya yang tidak hanya burung, tapi juga aneka satwa dan flora di sekitar rumah. Ia meminta ijin untuk posting hasilnya di FB saya, hingga akhirnya kami buat album khusus Kaysan Wildlife Photography. Ternyata dengan membiarkannya mengalir, memasuki minggu ke-17 di tahun 2015 sudah 51 foto yang ia posting.

Burung Madu Sriganti (Cinnyris jugularis) 14/3/15, Halaman GARASI

Saya sungguh bersyukur Kaysan bisa menemukan bahagia dari dalam dirinya sendiri. Semua apreasiasi jempol maupun komen di album tsb juga turut menambah semangatnya. Untuk itu terima kasih bagi sahabat dan kerabat yang barangkali tidak menyadari bahwa telah turut memberikan efek positif memperkuat proses belajar Kaysan.


Inisiatif mengikuti agenda perburungan
Sejak makin akrab dengan kakak-kakak mahasiswa UNJ, UI, UIN, dan UNAS yang rutin mengikuti JBW, Kaysan mulai mendapat info agenda-agenda perburungan di luar agenda JBW. Jadi ingat kala balita saya yang mencarikan agenda kegiatan menarik, kini atas kemauannya sendiri ia mulai memilih acara yang diminatinya dan berinisiatif untuk ikut. Saya sungguh salut dan berterima kasih dengan kakak-kakak yang melibatkan Kaysan walaupun usia terpaut jauh.

Untuk pertama kali, ia ikut Seminar Elang (18/10/14) sehari penuh yang diadakan oleh KPB Nycticorax di Universitas Negeri Jakarta tanpa saya temani. Ia cukup nyaman dengan adanya kakak-kakak yang sudah dikenalnya dan hari itu ia duduk di samping Kak Apip. Dari laporan kakak, ternyata Kaysan mengikuti acara dengan semangat dan tak ragu untuk bertanya kepada pembicara.


Minggu berikutnya (26/10/14), Kaysan mengajak saya mengamati langsung migrasi raptor di Puncak Paralayang. Sebenarnya sudah lama saya pribadi penasaran dengan fenomena alam tahunan ini, tapi membayangkan kepadatan lalu lintas puncak di akhir pekan membuat saya terus menunda. Hingga akhirnya ketika Kaysan begitu semangat, saya baru tergerak. Setelah menyaksikan sendiri, saya benar-benar merekomendasikan setidaknya sekali seumur hidup wajib melihat langsung migrasi raptor ini ;-)


Bertemu Bas van Balen, suhu ornithologi Indonesia
Seusai pengamatan JBW di Hutan Wisata Angke (24/1/15), Kaysan pulang dengan kabar gembira. Bas van Balen, salah seorang penulis buku Panduan Burung-burung di Sumatera, Kalimantan, Jawa, dan Bali, yang kini berdomisili di Belanda akan hadir di IPB Bogor dalam acara Konferensi Peneliti dan Pemerhati Burung di Indonesia 2015 pada tanggal 13-14 Februari 2015.

Kaysan langsung memprioritaskan acara konferensi tsb dan menampik ajakan untuk mengikuti sebuah kompetisi game yang tampaknya tak kalah menarik karena berlangsung pada tanggal yang sama. Kegembiraan terpancar dari senyum dan binar matanyanya ketika berhasil mendapatkan autograf dan berfoto bersama idolanya."Semoga melihat banyak jenis burung",  pesan singkat dari Bas van Balen semakin memicu semangatnya.



Produktif berbagi pengetahuan
Suatu hari, Kaysan yang memang memiliki ritual membaca koran tiap pagi, menemukan sebuah artikel tentang Biodiversity Warrior di Harian Republika (27/2/15). Saya tidak baca sendiri artikel tsb dan hanya diceritakan oleh Kaysan ringkasan isinya yang memuat ajakan KEHATI bagi anak-anak muda di seantero Indonesia untuk ambil bagian dari upaya menyelamatkan dan menjaga keanekaragaman hayati di Indonesia melalui situs http://www.biodiversitywarriors.org/.

Tanpa sepengetahuan saya Kaysan langsung berinisiatif meluncur ke situs tsb dan mempelajari cara menjadi anggota. Selama beberapa hari tampaknya ia sibuk dengan situs tsb, tapi saya tidak terlalu memperhatikan. Ternyata ia sibuk membuat katalog burung-burung yang sudah pernah dilihatnya di situs tsb. Untuk tiap posting ada poin yang didapat.

Saya sengaja membiarkan saja Kaysan berproses secara mandiri. Sempat saya bertanya apa ia sudah cek syarat untuk gabung jadi member Biodiversity Warrior. Menurutnya tidak ada syarat khusus, yang penting aktif posting. Ia sudah mencapai 365 poin dan berada di peringkat 11, ketika mengetahui ternyata ada batasan usia bagi peserta yakni 17 - 30 tahun, saat hadir di acara Capture Nature di Universitas Nasional Jakarta (28/3/15). Usut punya usut ternyata Kaysan misinterpretasi terhadap arti kata "anak-anak muda". Ia pikir artinya ya anak-anak :-)

Sejak itu belum ada tambahan posting darinya. Saya sendiri belum tahu apakah ia akan lanjut atau tidak untuk posting. Semoga saja tetap berlanjut, karena berbagi pengetahuan kan bukan untuk poin Nak....

Tumbuhnya nilai dan keberpihakan
Sekalipun senang burung, Kaysan sama sekali tidak tertarik memelihara burung. Burung lebih indah di alam bebas daripada dalam sangkar menurutnya. Saya perhatikan ia senang ketika berkunjung bersama dengan teman-teman Klub Oase ke Taman Burung (29/10/14). Tapi menurutnya burungnya jadi terlalu mudah dilihat, sehingga hilang sensasi pengamatannya. Begitu pula ketika pengamatan di Ragunan (8/11/14). Sekalipun ada banyak burung dalam sangkar, ia lebih tertarik mengamati yang liar.

Begitu melihat salah seorang teman memasang foto burung hantu peliharaannya di status FB. Ia pun langsung mendesak saya untuk kirim pesan ke ybs agar burung tsb dilepas. Ketika ybs tidak merespon sesuai harapan, disitulah saya merasa bingung bagaimana menjawab Kaysan yang bolak-balik bertanya kenapa tetap dipelihara :-(

Meluasnya lingkaran mentor
Seiring dengan bertambahnya usia Kaysan, terasa sekali ketika menuliskan catatan ini bahwa lingkaran mentornya menjadi semakin luas. Tidak lagi berpusat pada keluarga inti, keluarga besar, maupun sahabat keluarga. Mulai dari Oom dan kakak-kakak di JBW yang secara langsung mengenalkan Kaysan beraneka jenis burung, hingga tiap pribadi yang dengan cara yang berbeda menyentuh Kaysan sehingga menguatkan proses belajar yang dijalaninya. Untuk semuanya, terima kasih.

Kiriman dari Tante Uchie
Kemarin Kaysan dan juga kami dikejutkan oleh sebuah paket. Ternyata seorang sobat masa kecil ayah yang kini tinggal di Amerika, jauh-jauh mengirimkan buku Kids Bird Log, Beginning Birdwatcher's Book, Bird Guide of North America. Kaysan yang tidak pernah bertemu dengan teman ayah ini, tak habis-habisnya bertanya "Ini siapa bu? Kok baik sekali sampai kirim buku."

Lewat Tante Uchie, Yang Maha Kuasa sedang mengajarkan Kaysan, kebaikan bisa datang dari arah yang tak disangka-sangka. Pay it forward, Nak...

Semoga Allah SWT ridho membuka pintu-pintu kesempatan bagi ananda untuk menjelajahi bumi-Nya dan bertadabbur dengan segala ciptaan-Nya, sehingga menjadi lebih bertaqwa dan bermanfaat bagi sesama maupun semesta.
Agenda Jakarta Bird Walk 2013-2014 (semoga jadi diulang di 2014-2015)
4 Mei 2013 - Hutan Kota UI
1 Juni 2013 - Hutan Kota Srengseng
6 Juli 2013 - Arboretum Cibubur
3 Agustus 2013 - Senayan
7 September 2013 - Hutan Kali Pesanggrahan
5 Oktober 2013 - Hutan & Taman Honda Tebet
2 November 2013 - Taman Margasatwa Ragunan
7 Desember 2013 - Taman Monas
4 Januari 2014 - SM. Muara Angke + Hutan Lingdung Angke Kapuk
8 Februari 2014 - Taman-taman Kota di Menteng
8 Maret 2014 - Bantaran Ciliwung (Condet)
5 - 6 April 2014 - SM. Pulau Rambut
- See more at: http://jejakkay.blogspot.com/2014/02/jakarta-bird-walk.html#more
Agenda Jakarta Bird Walk 2013-2014 (semoga jadi diulang di 2014-2015)
4 Mei 2013 - Hutan Kota UI
1 Juni 2013 - Hutan Kota Srengseng
6 Juli 2013 - Arboretum Cibubur
3 Agustus 2013 - Senayan
7 September 2013 - Hutan Kali Pesanggrahan
5 Oktober 2013 - Hutan & Taman Honda Tebet
2 November 2013 - Taman Margasatwa Ragunan
7 Desember 2013 - Taman Monas
4 Januari 2014 - SM. Muara Angke + Hutan Lingdung Angke Kapuk
8 Februari 2014 - Taman-taman Kota di Menteng
8 Maret 2014 - Bantaran Ciliwung (Condet)
5 - 6 April 2014 - SM. Pulau Rambut
- See more at: http://jejakkay.blogspot.com/2014/02/jakarta-bird-walk.html#more
Agenda Jakarta Bird Walk 2013-2014 (semoga jadi diulang di 2014-2015)
4 Mei 2013 - Hutan Kota UI
1 Juni 2013 - Hutan Kota Srengseng
6 Juli 2013 - Arboretum Cibubur
3 Agustus 2013 - Senayan
7 September 2013 - Hutan Kali Pesanggrahan
5 Oktober 2013 - Hutan & Taman Honda Tebet
2 November 2013 - Taman Margasatwa Ragunan
7 Desember 2013 - Taman Monas
4 Januari 2014 - SM. Muara Angke + Hutan Lingdung Angke Kapuk
8 Februari 2014 - Taman-taman Kota di Menteng
8 Maret 2014 - Bantaran Ciliwung (Condet)
5 - 6 April 2014 - SM. Pulau Rambut
- See more at: http://jejakkay.blogspot.com/2014/02/jakarta-bird-walk.html#more

1 komentar:

  1. AAAAAAAAAAAAAAH TANTE DAN KAY! proud to know you both, inspiring banget {}

    BalasHapus

ShareThis

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...